Indonesia Terancam Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gibran: Kalau Protes Kenapa Ndak Dari Dulu

- Selasa, 28 Maret 2023 | 14:49 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (ayosolo.id/Wijayanti Putrisejati)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (ayosolo.id/Wijayanti Putrisejati)

PASARKLIWON,AYOSOLO.ID– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempertanyakan komitmen kepala daerah yang menyatakan penolakan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia Mei-Juni mendatang lantaran lolosnya Timnas Israel

Menurutnya jika memang keberatan menjadi tuan rumah venue Piala Dunia U-20 seharusnya diutarakan sejak awal, bukan di saat gelaran tinggal menghitung hari dilaksanakan. Apalagi menurutnya semua kepala daerah yang menjadi venue pertandingan sudah menandatangani perjanjian sebagai bentuk komitmen menjadi tuan rumah yang baik.

“Aku kan wis (sudah) tanda tangan, kewajibannya seperti apa. Yen (kalau) aku masih komitmen apa yang sudah saya tandatangani di perjanjian itu aku komitmen,” ujarnya. 

Baca Juga: Honda ADV160 Sabet Gelar Motor Terbaik di Indonesia

Meski tak spesifik menyebut nama, namun sebagaimana diketahui FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali yang sedianya dilakukan pada 31 Maret 2023 mendatang. Lantaran adanya penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster terhadap kehadiran Timnas Israel U-20 di wilayahnya saat Piala Dunia U-20 2023. 

Pembatalan drawing tersebut sekaligus mengancam posisi Indonesia sebagai tuan rumah. Bahkan santer berkembang kabar jika FIFA sudah memutuskan untuk memindahkan Piala Dunia U-20 ke Peru.

“Kalau dipermasalahkan haruse do protes e (seharusnya pada protes) ket dekben-dekben (dari dulu-dulu) ngopo lagi saiki (kenapa baru sekarang). Kalau nggak ingin jadi tuan rumah kenapa baru sekarang protesnya,” tandas Gibran.

Baca Juga: Jangan Ketinggalan, Cek Jadwal KRL Solo-Jogja Selasa 28 Maret 2023

Ia pun merasa kasihan dengan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang harus sampai jauh-jauh terbang ke Swiss untuk meyakinkan FIFA agar Piala Dunia U-20 tidak dibatalkan dan tetap digelar di Indonesia.  

“Mesakne (kasihan) Pak Ketum (PSSI), yen aku komitmen dengan segala konsekuensinya. Kalau mau protes harusnya dari dulu, jangan pas mendekati seperti ini. Kita sudah mengeluarkan anggaran baru protes,” ucapnya.

Saat ditanya apakah hal tersebut berarti Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melanggar komitmen yang sudah ditandatangani sebelumnya, Gibran enggan menjawab. “Silahkan artikan sendiri, kalau saya jelas komitmen,” tandasnya. 

Baca Juga: Gelar Program THR Lebaran di Rumah Baru, bank bjb Beri Hadiah Diskon hingga Voucher Belanja

Adapun komitmen yang dimaksud, Gibran menuturkan meliputi semua hal. Ia mencontohkan penataan PKL termasuk meliburkan mereka selama Piala Dunia U-20, memastikan keamanan, siap menerima semua delegasi negara peserta.

“PKL sudah ditata, anggaran juga sudah dikeluarkan, memastikan kelancaran keamanan, saya sudah komitmen dari awal sejak tanda tangan. Saya komitmen, PKL komitmen, Pemkot Solo komitmen, Kapolresta komitmen. Ngapain mereka tanda tangan kalau ujungnya seperti ini (melanggar komitmen),” paparnya.***  

Halaman:

Editor: Wijayanti Putrisejati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X