Waduh! Mandor Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Ninggal Hutang di Warung Rp150 Juta

- Jumat, 17 Maret 2023 | 16:59 WIB
Dian Ekasari (38), Pemilik  (ayosolo.id/Wijayanti Putrisejati)
Dian Ekasari (38), Pemilik (ayosolo.id/Wijayanti Putrisejati)

BANJARSARI,AYOSOLO.ID– Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang menjadi primadona baru di Kota Solo ternyata menyisakan cerita tak mengenakkan. Dimana mandor proyek pembangunan masjid diketahui masih meninggalkan hutang Pembayaran makan para pekerja di warung sebesar Rp150 juta. 

Pemilik warung Dian Ekasari (38) mengatakan, saat pembangunan masjid dimulai ia didatangi mandor berinisial G yang diketahui merupakan warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang memintanya menyediakan makan bagi 30 pekerja yang dibawanya. 

“Akhirnya dibuat perjanjian bermaterai dimana isinya Pembayaran dilakukan dua pekan sekali. Itu kalau tidak salah sekitar tahun 2020,” ujarnya saat ditemui di warung miliknya “Warung Makan Restu Bunda”, Jumat 17 Maret 2023.  

Baca Juga: BRI Tebar Dividen Rp43,94 triliun, Ini Jadwal Pembayaran yang Wajib Dicatat Investor!

Ia menuturkan awal mula Pembayaran lancar sesuai dengan perjanjian. Dimana selain makan termasuk di dalamnya Pembayaran rokok para pekerja. Karena itu, saat ada dua mandor lainnya yang ikut melakukan hal yang sama, yakni G asal Purwodadi dengan 55 pekerja dan N asal Demak dengan 65 orang pekerja, Dian pun menyanggupinya.

Namun masalah mulai muncul mulai bulan ketiga. Dimana Pembayaran sudah mulai seret hingga akhirnya sampai pembangunan masjid rampung dalam kurun waktu dua tahun hutang makan dan rokok dari tiga mandor tersebut makin membengkak. 

“Total hutangnya mencapai Rp150,5 juta. Rinciannya mandor G, asal Demak Rp30 juta; G, asal Purwodadi Rp55 juta; dan N asal Demak Rp65.556.000. Total ketiganya Rp150,5 Juta,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Turun Tipis Jadi Rp1.063.000 per Gramnya

Dian pun mengaku masih mengupayakan mengambil jalur kekeluargaan karena para mandor tersebut masih bisa dihubungi dan kooperatif. 

“Saya juga sampai mendatangi rumah G dan N di Demak lebih dari satu kali untuk menagih, mereka pun nyicil Rp2 juta, padahal awal-awal titip Rp10 juta sampai Rp20 juta. Saya juga sempat membuat surat pernyataan untuk berkomitmen melunasi disaksikan para istri mandor,” ujarnya.  

Ia pun berharap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut membantu mendesak mandor agar mau membantu menyelesaikan masalah ini.

“Ya harapannya Mas Gibran bisa membantu agar hutang para mandor itu bisa segera dilunasi,” ucapnya.***

Editor: Wijayanti Putrisejati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X