Kirab Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Satu Lagi Bukti Toleransi Beragama di Kota Solo

- Minggu, 19 Maret 2023 | 15:31 WIB
Ogoh-ogoh menyemarakkan Kirab Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023 yang digelar Sabtu 18 Maret 2023 di Jalan Jenderal Sudirman. (ayosolo.id/dok. Prokopim Pemkot Solo)
Ogoh-ogoh menyemarakkan Kirab Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023 yang digelar Sabtu 18 Maret 2023 di Jalan Jenderal Sudirman. (ayosolo.id/dok. Prokopim Pemkot Solo)

PASARKLIWON,AYOSOLO.ID– Tak hanya memiliki sejarah akulturasi budaya yang kental, kota solo juga makin dikenal sebagai kota yang memiliki toleransi beragama yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan diakomodasinya perayaan hari besar keagamaan yang sudah dimulai beberapa waktu terakhir.

Tak hanya pemasangan lampion saat peringatan malam tahun baru Imlek, saat perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru Islam juga dimeriahkan dengan pemasangan lampion di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Balai kota solo serta kawasan Pasar Gede. Kemudian hal sama juga digelar saat perayaan Natal dan Tahun Baru. 

Terbaru, adalah perayaan Nyepi yang diwujudkan dalam bentuk Kirab Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023 yang digelar Sabtu 18 Maret 2023 di Jalan Jenderal Sudirman.

Baca Juga: Transformasi Digital BRI Berbuah Manis, 98,41 Persen Nasabah BRI Gunakan Platform BRIMo

Meski baru pertama kali digelar, namun peringatan hari besar Umat Hindu tersebut berjalan dengan sangat meriah. Dalam kirab tersebut diikuti sejumlah komunitas Hindu yang ada di Solo Raya yang mengenakan kostum baju adat Bali lengkap dengan patung ogoh-ogoh yang diarak sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. 

Pemandangan langka itupun berhasil menyedot animo warga kota solo dan sekitarnya. Bahkan kawasan Balai kota solo sudah dipadati masyarakat sejak pukul 15.00 WIB, padahal pemberangkatan kirab baru dilaksanakan pukul 16.00 WIB. 

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) kota solo, Ida Bagus Komang Sarnawa mengungkapkan Kirab Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023  merupakan bentuk toleransi yang sesungguhnya. Dimana mereka Umat Hindu yang menjadi minoritas di kota bengawan pun mendapatkan porsi yang sama dengan agama lain untuk menggelar peringatan hari keagamaan. 

Baca Juga: Penting bagi Bikers! Pahami Kondisi Ini Sebelum Berkendara di Bulan Puasa

“Jika masih ada kekurangan kami mohon maaf, karena persiapannya sangat singkat hanya satu bulan terhitung sejak saya menghadap mas wali (Gibran) pada 8 Februari 2023 lalu. Namun perayaan hari ini sangat luar biasa,” ucapnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih pada Wali kota solo, Gibran Rakabuming Raka karena memberikan ruang kepada Umat Hindu di kota bengawan untuk menggelar tradisi perayaan Nyepi.

“Hanya ucapan terima kasih dan penghargaan yang saya berikan kepada Mas Gibran dan Pemkot Solo yang memberikan kami ruang untuk menggelar kegiatan keagamaan,” ujarnya. 

Baca Juga: Sempat Naik Rp25.000 per Gram di Akhir Pekan, Harga Emas Antam Minggu 19 Maret 2023 Stagnan Sentuh Rp1.088.000

Sementara itu, Wali kota solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan kirab tersebut merupakan bentuk apresiasi dan toleransi antar-agama dalam rentetan acara menyambut Hari Nyepi 2023.

"Bagus, tahun depan diramaikan lagi. Semoga tahun depan tambah ramai. "Kita menyediakan banyak ruang untuk semua agama, semua kepercayaan, semua komunitas, asosiasi apa pun itu, kita support, tempatnya ada, kita buka ruang sebesar-besarnya untuk semua agama," kata Gibran

Halaman:

Editor: Wijayanti Putrisejati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X