PASARKLIWON,AYOSOLO.ID– Tak hanya memiliki sejarah akulturasi budaya yang kental, kota solo juga makin dikenal sebagai kota yang memiliki toleransi beragama yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan diakomodasinya perayaan hari besar keagamaan yang sudah dimulai beberapa waktu terakhir.
Tak hanya pemasangan lampion saat peringatan malam tahun baru Imlek, saat perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru Islam juga dimeriahkan dengan pemasangan lampion di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Balai kota solo serta kawasan Pasar Gede. Kemudian hal sama juga digelar saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Terbaru, adalah perayaan Nyepi yang diwujudkan dalam bentuk Kirab Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023 yang digelar Sabtu 18 Maret 2023 di Jalan Jenderal Sudirman.
Baca Juga: Transformasi Digital BRI Berbuah Manis, 98,41 Persen Nasabah BRI Gunakan Platform BRIMo
Meski baru pertama kali digelar, namun peringatan hari besar Umat Hindu tersebut berjalan dengan sangat meriah. Dalam kirab tersebut diikuti sejumlah komunitas Hindu yang ada di Solo Raya yang mengenakan kostum baju adat Bali lengkap dengan patung ogoh-ogoh yang diarak sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.
Pemandangan langka itupun berhasil menyedot animo warga kota solo dan sekitarnya. Bahkan kawasan Balai kota solo sudah dipadati masyarakat sejak pukul 15.00 WIB, padahal pemberangkatan kirab baru dilaksanakan pukul 16.00 WIB.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) kota solo, Ida Bagus Komang Sarnawa mengungkapkan Kirab Gebyar Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023 merupakan bentuk toleransi yang sesungguhnya. Dimana mereka Umat Hindu yang menjadi minoritas di kota bengawan pun mendapatkan porsi yang sama dengan agama lain untuk menggelar peringatan hari keagamaan.
Baca Juga: Penting bagi Bikers! Pahami Kondisi Ini Sebelum Berkendara di Bulan Puasa
“Jika masih ada kekurangan kami mohon maaf, karena persiapannya sangat singkat hanya satu bulan terhitung sejak saya menghadap mas wali (Gibran) pada 8 Februari 2023 lalu. Namun perayaan hari ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih pada Wali kota solo, Gibran Rakabuming Raka karena memberikan ruang kepada Umat Hindu di kota bengawan untuk menggelar tradisi perayaan Nyepi.
“Hanya ucapan terima kasih dan penghargaan yang saya berikan kepada Mas Gibran dan Pemkot Solo yang memberikan kami ruang untuk menggelar kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Sementara itu, Wali kota solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan kirab tersebut merupakan bentuk apresiasi dan toleransi antar-agama dalam rentetan acara menyambut Hari Nyepi 2023.
"Bagus, tahun depan diramaikan lagi. Semoga tahun depan tambah ramai. "Kita menyediakan banyak ruang untuk semua agama, semua kepercayaan, semua komunitas, asosiasi apa pun itu, kita support, tempatnya ada, kita buka ruang sebesar-besarnya untuk semua agama," kata Gibran.
Artikel Terkait
Kirab Malam 1 Suro Keraton Kasunanan, Akhirnya Hanya Empat Kerbau yang Jadi Cucuk Lampah
Ingin Cicipi Jajanan Khas dari Tiga Etnis? Catat Tanggal Kirab Budaya Jawarna di Kelurahan Jayengan
Setelah Lebaran dan Suro, Kini Suasana Natal di Kota Solo Juga Bakal Berhias Lampion
Ribuan Lampu Lampion Sambut Hangat Perayaan Natal 2022 di Kota Solo
Kirab Pernikahan Kaesang - Erina, Napak Tilas Budaya yang Sudah Puluhan Tahun Hilang
Keraton Solo Bakal Gelar Kirab Agung Tingalan Ndalem Jumenengan PB XIII, Gibran Ikut Naik Kereta Kencana
Tingalan Wiyosan Jumenengan Pertama MN X Bakal Dimeriahkan Kirab, Kali Pertama Setelah MN VII
Kirab Tingalan Wiyosan Jumenengan KGPAA Mangkoenagoro X, Moment Tampilnya Prajurit Pura Mangkunegaran