Beda Pandangan Soal Piala Dunia U-20, Gibran Pastikan Hubungan dengan Ganjar Masih Baik

LAWEYAN,AYOSOLO.ID– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan hubungannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap terjalin dengan baik, meski keduanya berbeda pendapat soal keberadaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia. 

“Ya udah (beda pendapat), tapi kita baik-baik saja kok. Sama-sama pecinta sepakbola,” ujar Gibran. 

Terkait penolakan Ganjar akan kehadiran Tim Israel, Gibran enggan menanggapinya lebih lanjut. Ia sendiri mengatakan dukungannya terhadap Piala Dunia U-20 dalam kapasitas sebagai tuan rumah dan menghormati perjanjian komitmen yang ditandatangani para kepala daerah yang telah ditunjuk sebagai tuan rumah. 

Baca Juga: Jadi Jujugan Mudik, Tiket KA Lebaran di Daop 6 Baru Terjual 48 Persen, Tanggal Arus Balik Paling Laku

“Saya hanya menghormati perjanjian yang sudah ada. Nek (kalau) aku protes, protesnya sakdurunge (sebelum) tanda tangan. Mereka (Timnas Israel) datang ke Indonesia juga untuk main bola, ora ngopo-ngopo (tidak mau apa-apa). Nek (kalau) mereka arep (mau) menjajah ya tak tolak,” tandasnya. 

Terkait perjanjian komitmen kepada daerah, Gibran mengungkapkan ia hanya meneruskan komitmen awal yang sebelumnya ditandatangani Wali Kota Solo sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo. Dimana sebenarnya Piala Dunia U-20 memang sedianya digelar di tahun 2021 lalu namun lantaran Pandemi Covid-19 yang menyerang pada 2020 lalu membuat pelaksanaannya ditunda tahun ini.

“Pertama dulu yang tandatangan komitmen itu Pak Rudy yang saat itu masih menjabat Wali Kota Solo, kemudian pada 2021 saat saya awal menjabat Wali Kota Solo perjanjian komitmennya diperbaharui. Saya tanda tangan makanya saya komitmen mensukseskan Piala Dunia U-20. Wis sesimpel itu,” ucap Gibran.

Baca Juga: DPR Apresiasi Kinerja Bank BTN

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, selain Gubernur Bali I Wayan Koster yang menyatakan menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menyatakan hal yang serupa. Menurutnya penolakan tersebut didasarkan pada ajaran Bung Karno.***